Selasa, 05 Januari 2016

akuntansi lengkap RESTI KHOTININGSIH / 28 / XI IPS 2

  1. DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi sering disebut sebagai ”Bahasa Bisnis” atau ”Bahasa Pengambilan Keputusan” , karena semakin kita dapat memahami dan menguasai ilmu akuntansi, maka akan semakin baik pulan untuk menangani dunia usaha, dan dapat menangani berbagai aspek keuangan suatu perusahaan
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu :
1. Definisi dari sudut pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang
menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan  suatu organisasi.
2. Definisi dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu
organisasi.

  1. B.     PROSES AKUNTANSI
1.   Tahap pencatatan dan penggolongan meliputi kegiatan :
a. Penyusunan atau pembuatan bukti – bukti pembukuan atau bukti transaksi, baik
transakai internal maupun transaksi eksternal.
b. Pencatatan ke dalam  jurnal, baik ke dalam jurnal umum maupun ke dalam jurnal
khusus
c. Posting atau pencatatan ke buku besar, baik ke buku besar utama maupun buku besar
pembantu
2.  Tahap pengikhtisaran / peringkasan meliputi kegiatan :
a. Penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo yang ada pada
buku besar
b. Penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan atau fakta yang
sebenarnya pada akhir periode, dan penyusunan kertas kerja/neraca lajur, yang
bertujuan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
c. Pembuatan jurnal penutup, dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau rugi suatu
perusahaan dan sekaligus untuk menutup perkiraan atau akun yang bersifats sementara
(Temporary account)
d. Pembuatan necara saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk mengecek kembali
pencatatan yang akan dilakukan pada periode berikutnya
e. Penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan
pencatatan pada periode akuntansi berikutnya
3.  Tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi kegiatan :
a. Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Laba/Rugi, Laporan
Perubahan Modal, Neraca dan Laporan Arus Kas
b. Pembuatan analisa laporan keuangan, digunakan untuk pengambilan keputusan
ekonomi, baik untuk perkembangan usaha maupun untuk penambahan investasi.

  1. C.      KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI PEMAKAI.

Informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan memiliki Kegunaan yaitu :
1. sebagai alat perencanaan, pengendalian kegiatan perusahaan dan dasar pembuatan keputusan bagi pimpinan
2. sebagai laporan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak di luar perusahaan.
Sedangkan Pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain :
  1. Pihak intern atau Pimpinan perusahaan (Manajer)
  2. Pihak ekstern perusahaan, terdiri dari :
  3. Investor atau calon investor
  4. Karyawan
  5. Pemberi Pinjaman (Bank)
  6. Pemasok atau Kreditur lainnya
  7. Pelanggan
  8. Pemerintah
  9. Masyarakat

  1. D.    BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI

1. Akuntansi keuangan atau akuntansi umum (Financial Accounting) adalah akuntansi yang kegiatannya sejak dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan pihak di luar perusahaan, seperti investor, kreditur, pemerintahdan lain sebagainya.
2. Akuntansi manajemem (Management Accounting)  adalah akuntansi yang meliputi segala kegiatan di dalam perusahaan dan membantu manajemen perusahaan, untuk pertimbangan pengambilan keputusan
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)  adalah akuntansi yang kegiatan utamanya ditujukan untuk menghitung biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (pabrik) atau perusahaan industri.
4.  Akuntansi pemeriksaan (Auditing) adalah akuntansi  yang berhubungan dengan
pemeriksaan  bebas atas akuntansi umum, yang biasanya dikerjakan oleh akuntan public
5. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) adalah akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan, seperti pengisian SPT, perhitungan PPh, PPN dan sebagainya. Dengan tujuan untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan untuk menekan pajak seminimal mungkin.
6.  Akuntansi Anggaran (Budgetting) adalah akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk jangka waktu tertentu dilengkapi sistem  penganalisaan dan pengawasannya
7.  Sistem akuntansi(Accounting System) adalah akuntansi yang berhubungan dengan
prosedur akuntansi dan peralatannya serta penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan
8.  Akluntansi Pemerintahan (Government Accounting) adalah akuntansi yang kegiatannya
    diarahkan pada transaksi-transaksi yang  dilakukan oleh lembaga pemerintahan.

  1. E.     BIDANG GARAPAN / PROFESI AKUNTANSI
Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan dalam berbagai bidang. Berdasarkan lingkup kegiatan dan bidang garapannya, profesi akuntansi terdiri dari :
  1. Akuntan Publik  adalah akuntan yang kegiatannya memberikan jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah pembayaran tertentu, yang juga disebut akuntan ekstern
  2. Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau Negara
  3. Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar atau dosen di perguruan tinggi
  4. Akuntan Intern atau akuntan Perusahaan adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.

  1. F.     ETIKA PROFESI AKUNTAN
Etika Profesi Akuntan adalah kode etik seorang akuntansi yang diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Etika professional bagi praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah Kode Etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan.
Prinsip etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia antara lain :
1. Tanggung jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan.
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis

  1. G.    DASAR HUKUM PELAKSANAAN AKUNTANSI.
Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatu dasar hokum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal.
Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan membahas antara lain :
  1. Tujuan laporan keuangan
  2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
  3. Definisi, pengakuan dan pengkuruan unsure-unsur yang membentuk laporankeuangan, dan
  4. konsep modal serta pemeliharaan modal.
Tujuan penyusunan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi :
  1. komite penyusunan SAK dalam pelaksanaan tugasnya
  2. penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK
  3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan
  4. para pemakai laopran keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK

H.  ASAS ATAU ASUMSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.
Dalam menyusun laporan keuangan suatu perusahaan digunakan anggapan dasar atau asumsi dasar agar laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan yang dimaksud diantaranya adalah :
1.   Asas Accrual Basic (Dasar Akrual)
2.   Asas Cash Basic (Dasar Tunai).
3.   Asas Kesatuan Usaha ( Konsep Entitas)
4.   Asas Going Concern (Kelangsungan usaha)
  1. Asas Pembandingan Pengeluaran beban dengan Penghasilan (Matching Concept)
  2. Asas Harga Perolehan (Cost)

I.  SIFAT, JENIS, DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN.
Laporan keuangan(Financial statement) adalah hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Laporan keuangan disusun untuk memberikan informasi tentang posisi harta, utang dan modal yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan serta laba dan ruginya. Laporan keuangan yang disusun memiliki tujuan. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber  daya yang dipercayakan kepada mereka.
Sifat  (Karakteristik Kualitatif) Laporan keuangan, diantaranya :  Dapat dipahami, Relevan, Materialitas, Keandalan (Reliable), Penyajian JujurSubstansi Mengungguli Bentuk, Netralitas, Pertimbangan SehatKelengkapan, dan  Dapat Dibandingkan.
Sedangkan Jenis Laporan Keuangan.
1. Neraca
2. Laporan laba-rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas

J.   UNSUR-UNSUR NERACA DAN LAPORAN RUGI-LABA.
1.   Unsur  Neraca.
Neraca adalah laporan yang meunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas Aktiva (Harta), Kewajiban (Utang) dan Ekuitas (Modal). Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut :
a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharkan akan
diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban adalah utang perusahaan di masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
2.  Unsur Laporan Rugi – Laba
Laporan Rugi laba adalah laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan, yakni tentang besarnya pendapatan (penghasilan) dan beban pada akhir periode akuntansi.
Unsur penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut :
  1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
b.  Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut  pembagian kepada
penanam modal.

K. KLASIFIKASI DAN KODE REKENING ATAU PERKIRAAN
  1. Klasifikasi Rekening atau Perkiraan
Rekening atau akun atau perkiraan (account) adalah daftar tempat mencatat perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan informasi tentang operasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Pada dasarnya rekening diklasifikasikan (dikelompokkan) menjadi dua, yaitu :
  1. Rekening riel (neraca) adalah reeking yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan neraca
Rekening ini meliputi : Rekening Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas (Modal)
  1. Rekening nominal (rugi-laba) adalah rekening yang pada akhir periode dilaporakan dalam laporan rugi-laba.
Rekening ini meliputi : Rekening Pendapatan dan Beban
                a. Rekening Aktiva atau Harta.
Rekening harta atau aktiva dikelompokkan menjadi :
1.  Aktiva Lancar (Current account)
Contoh nama rekening : Kas, Piutang usaha, surat-surat berharga, Perlengkapan, Asuransi dibauar di muka, sewa dibayar di muka dan sebagainya.
2.  Investasi Jangka Panjang (Long term investment)
Contoh nama  rekening : Investasi saham dan Investasi obligasi
3.  Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Contoh nama rekening : Peralatan, Tanah, Gedung, Kendaraan, Mesin dan sebagainya.
4.  Aktiva tidak berujud (Intangible asset)
Contoh nama rekening : Goodwill, Hak paten, Hak cipta dan sebagainya.
b. Rekening Kewajiban atau Utang
Rekening kewajiban dikelompokkan menjadi :
1. Utang  ancar (Current Liability)
Contoh nama rekening : Utang usaha, Utang gaji, Beban yang terurang, Pendapatan
diterima di muka dsb.
2. Utang Jangka Panjang (Long term liability)
Contoh nama rekening : Utang obligasi, Utang hipotik, KIK dan KMKP.
c. Rekening Ekuitas (Modal)
Modal adalah bagian hak pemilik terhadap kekayaan perusahaan, yaitu selisih
antara harta dikurangi dengan utang. Contoh rekening nama rekening : Modal Ani,
Modal Tono, Modal Budi dan sebagainya.
                 d. Rekening Pendapatan atau penghasilan.
Pendapatan adalah hasil bruto yang diterima perusahaan dalam melakukan
operasionalnya.
Contoh nama rekening : Pendapatan usaha, pendapatan bunga, pendapatan di luar
usaha dan sebagainya.
                e. Rekening Beban.
Beban adalah biaya – biaya yang dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui dalam memperoleh pendapatan.
Contoh nama rekening : Beban gaji, beban sewa, beban listrik dan air, beban perlengkapan dsb.
2.  Kode Rekening.
a. Sistem Numerial (Numerical) adalah pemberian nomor kode rekening dengan
menggunakan angka.
b. Sistem Desimal adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan dasar angka
sepuluh digit, yaitu angka   0 sampai dengan 9.
c. Sistem Mnemonic adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf.
d. Sistem Kombinasi huruf dan angka. Pada system ini setiap rekening atau perkiraan
diberi kode dengan menggunakan huruf dan angka/nomor.

L.   SUMBER PENCATATAN.
Dokumen sumber yang merupakan bukti pencatatan yang dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Bukti pencatatan intern atau transaksi internal adalah bukti pencatatan yang dibuat perusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri dan tidak berhubungan dengan pihak luar perusahaan, dan biasanya berbentu memo. Misalnya : Penyusutan aktiva tetap, pemakaian perlengkapan, penggunaan bahan baku, pengambilan barang dan sebagainya.
b. Bukti pencatatan ekstern atau transaksi eksternal adalah bukti pencatatan yang terjadi antara perusahaan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya : Faktur, nota, cek, kuitansi dan sebagainya.

M.   PERSAMAAN AKUNTANSI.
  1. Prinsip Keseimbangan antara Aktiva dan Pasiva.
Setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan, dicatat dengan menggunakan sistem berpasangan dan menggunakan prinsip keseimbangan antara aktiva dengan pasiva, artinya jumlah kekayaan harus sesuai dengan hak atas kekayaan perusahaan tersebut, sehingga persamaan akuntansinya adalah :
AKTIVA   =   PASIVA




Pasiva dibagi menjadi dua, yaitu hak dari para kreditur (Kewajiban) dan Hak dari Pemilik perusahaan (Ekuitas), sehingga harta bias berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal dan bias juga berasal dari pinjaman (dari luar perusahaa) yang disebut Kewajiban / Utang. Jadi Persamaan akuntansinya berubah menjadi :
AKTIVA   =   KEWAJIBAN + EKUITAS    atau    HARTA = UTANG + MODAL




  1. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Akuntansi.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi dapat dilakukan sebagai berikut :
Transaksi

Pencatatan

Akun Harta
Akun Utang
Akun Modal
a. Adanya Investasi awal pemilik
Bertambah
Bertambah
b. Pembelian aktiva secara tunai Bertambah/Berkurang
c. Pembelian aktiva secara kredit
Bertambah
Bertambah
d. Penerimaan pendapatan tunai / kredit
Bertambah
Bertambah
e. Pembayaran biaya atau beban
Berkurang
Berkurang
f. Pengambilan uang tunai untuk pribadi
Berkurang
Berkurang
g. Pembayaran / pelunasan utang
Berkurang
Berkurang
Sedangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi besarnya modal suatu perusahaan dalam pencatatan persamaan akuntansi, antara lain :
  1. Adanya laba atau rugi perusahaan
  2. Adanya pendapatan yang diterima perusahaan
  3. Adanya beban yang dikeluarkan perusahaan
  4. Adanya pengambilan untuk keperluan pribadi (Prive)
  5. Adanya investasi tambahan dari pemilik atau dari sumbangan (donasi)

N. LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

  1. Laporan Rugi-Laba (Income Statement) adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba-rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
  2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode.
  3. Neraca (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau possisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban dan modal. Penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya.
  4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan aurs keluas tentang kas dan setara dengan kas.

Laporan arus kas harus menyajikan tiga aktivitas kas, yaitu :

  1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
ARUS KAS MASUK
– Penjualan barang dagangan
– Pendapatan dari jasa
– Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain
– Pendapatan bunga asset yang menghasilkan (bunga)
– Pendapatan ekuitas surat berharga (deviden)
ARUS KAS KELUAR
– Pembayaran pembelian barang dagangan
– Pembayaran untuk beban operasi (gaji, sewa, asuransi, listrik, telepon, air dsb)
– Pembayaran untuk pembelian kepada supplier di luar persediaan
– Pembayaran kepada pemberi pinjaman (bunga)
– Pembayaran untuk pajak

  1. Arus Kas dari Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
ARUS KAS MASUK
– Penjualan aktiiva jangka panjang (property, pabrik, tanah, bangunan,  peralatan, aktiva tak berujud, dsb)
– Penjualan surat utang atau ekuitas perusahaan lain (kecuali surat berharga yang diperlakukan sebagai setara kas)
– Pengembalian dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga
ARUS KAS KELUAR
– Pembelian aktiva jangka panjang (aktiva tetap, aktiva tak berujud, dan aktiva jangka panjang lain termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri)
– Pembelian surat utang dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities)
– Pinjaman kepada pihak lain
  1. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan
ARUS KAS MASUK
– Hasil Dari pinjaman
– Hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri
– Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
ARUS KAS KELUAR
– Pelunasan pokok pinjaman
– Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
– Pembayaran deviden


O.  MEKANISME DEBIT DAN KREDIT

Bukti pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antara lain : Faktur, Kuitansi, Cek, Nota kontan, Nota Debit , Nota Kredit, dan Memo tersebut dianalisis untuk mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang dicatat sebelah kredit.
Pencatatan transaksi ke sebelah debit dan kredit berarti menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan terhadap rekening atau perkiraan atau akun. Untuk lebih mengetahui analisis transaksi terhadap perubahan suatu rekening, dapat disajikan daftar atau tabel berikut ini.
Rekening / Perkiraan
Bertambah dicatat
Berkurang dicatat
Saldo normal
1. Aktiva atau Harta
Debit
Kredit
Debit
2. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
Kredit
Debit
Kredit
3. Kewajiban atau utang
Kredit
Debit
Kredit
4. Modal atau Ekuitas
Kredit
Debit
Kredit
5. Pengambilan prive pemilik
Debit
Kredit
Debit
6. Pendapatan
Kredit
Debit
Kredit
7. Beban atau biaya
Debit
Kredit
Debit
Jadi berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan ke dalam suatu rekening atau perkiraan, maka dengan pertolongan bentuk rekening huruf T yang sederhana, cara mendebit atau mengkredit  adalah sebagai berikut :

D        Aktiva             K              D            Kewajiban          K      D               Modal           K


+                            –                                   +                                            +


                             D        Pendapatan            K         D         Beban                K


                  +                        +                   


P. JURNAL (JOURNAL)

Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam Buku Besar, harus dicatat dahulud alam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (Book of Original Entry)
Fungsi Jurnal antara lain :
  1. Fungsi mencatat artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang bersifat transaksi internal maupun transaksi eksternal
  2. Fungsi Historis artinya jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian (kronologis), tanggal yang lebih dahulu harus dicatat, kemudian mencatat transaksi pada tanggal berikutnya
  3. Fungsi Analisis artinya jurnal merupakan hasil analisis dari petugas akuntansi, baik yang akan dicatat ke sebelah debit maupun yang akan dicatat ke sebelah kredit.
  4. Fungsi Instruktif artinya jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau posting ke buku besar
  5. Fungsi Informatif artinya jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, sehingga dalam jurnal ada keterangan atas pencatatan suatu transaksi.
Bentuk Jurnal :
JURNAL UMUM                                              Halaman ………
Tgl.
Keterangan
Ref.
Debit
Kredit
    Rekening yang di debit Rekening yang dikredit
Keterangan : ……………………………..
Rp   xxxxxxx
   
Rp   xxxxxxx
 









Q. BUKU BESAR

a. Bentuk Buku Besar
  1. Bentuk T sederhana
  2. Bentuk skontro atau bentuk dua kolom
  3. Bentuk saldo tunggal atau bentuk tiga kolom
  4. Bentuk saldo rangkap atau bentuk 4 kolom
b. Posting
Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan memindahkan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit disebut Posting.

R.  DAFTAR SISA ATAU NERACA SALDO (TRIAL BALANCE)

Daftar sisa atau Neraca Saldo adalah laporan tentang saldo-saldo semua perkiraan yang terdapat pada buku besar. Jumlah angka yang terdapat dalam neraca sisa merupakan saldo normal tiap perkiraan buku besar, yakni :
  1. Akun atau Rekening Aktiva / Harta bersaldo normal debit, tetapi untuk Rekening Akumulasi penyusutan aktiva tetap bersaldo normal kredit
  2. Akun atau Rekening Kewajiban / Utang bersaldo normal kredit
  3. Akun atau Rekening Ekuitas / Modal bersaldo normal kredit, tetapi untuk rekening Prive bersaldo normal debit
  4. Akun atau Rekening Pendapatan bersaldo normal kredit
  5. Akun atau Rekening Beban bersaldo normal debit

S.  JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian (Adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode.  Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode
Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir periode.  Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :

No
Macam Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian
a.
 Pemakaian perlengkapan  (Jumlah yang disesuai kan adalah jumlah yang terpakai)  Beban perlengkapan  Rp. xxx
 Perlengkapan
 Rp. xxx
b.
 Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima  Piutang ……  Rp. xxx
 Pendapatan …..
 Rp. xxx
c.
 Utang beban/beban yang masih harus dibayar  Beban .… ..  Rp. xxx
 Utang .……
 Rp. xxx
d.
 Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka
 1)  Saat penerimaan dicatat sebagai utang (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah  terlampaui)  …. diterima di muka  Rp. xxx
 Pendapatan .…
 Rp. xxx
 2)  Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan  Pendapatan .…  Rp. xxx
       (jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)
 …. diterima di muka
 Rp. xxx
e.
 Beban dibayar di muka
 1)  Saat pembayaran dicatat sebagai harta (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah terlampaui)  Beban .…  Rp. xxx
 …. dibayar di muka
 Rp. xxx
 2)  Saat pembayaran dicatat sebagai beban (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)  …. dibayar di muka  Rp. xxx
 Beban .…
 Rp. xxx
f.
 Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih  Beban kerugian piutang  Rp. xxx
 Cadangan kerugian piutang
 Rp. xxx
g.
 Penyusutan aktiva tetap  Beban penyusutan .…  Rp. xxx
 Akumulasi penyusutan..…
 Rp. xxx

T.  NERACA LAJUR ATAU KERTAS KERJA (WORK SHEET)

Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi  yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Kertas kerja yang biasa digunakan adalah kertas kerja dengan bentuk 10 kolom, yakni kolom Neraca Saldo, Ayat Penyesuaian, Neraca saldo disesuaikan, Rugi-Laba dan Neraca.


U.  JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode.  Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas kerja kolom rugi–laba.




Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Menutup akun
Jurnal Penutup
1. Pendapatan Pendapatan          Ikhtisar L/R Rp xxx   Rp xxx
2. Beban Ikhtisar L/R          Beban-beban Rp xxx   Rp xxx
3. Ikhtisar Laba Rugi jika diperoleh laba     Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R K > D Ikhtisar L/R          Modal pemilik Rp xxx   Rp xxx
4. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita rugi     Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R D > K Modal pemilik          Ikhtisar L/R Rp xxx   Rp xxx
5. Pengambilan prive Modal pemilik          Prive pemilik Rp xxx   Rp xxx

V.  NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN BUKU (AFTER CLOSING TRIAL BALANCE)
Setelah dibuat ayat jurnal penutup dan postingnya, tahap berikutnya dalam siklus akuntansi adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo rekening buku besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku, tujuannya supaya aktiva/harta, kewajiban/utang dan modal selalu dalam keadaan seimbang, sebelum perusahaan memulai pencatatan pada tahun atau periode berikutnya.

W.  JURNAL PEMBALIK

Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode berikutnya.  Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :

Jurnal penyesuaian tentang
Bentuk Jurnal penyesuaian
Jurnal pembalik yang dibuat
  1. 1.     Utang beban
Beban ……..                    Rp xxx           Utang ………                Rp xxx Utang ……….                  Rp xxx           Beban ……….                Rp xxx
  1. 2.    Piutang pendapatan
Piutang …….                  Rp xxx           Pendapatan ………      Rp xxx Pendapatan….. ….        Rp xxx           Piutang  ………              Rp xxx
  1. 3.   Beban dibayar di muka saat membayar  dicatat sebagai beban
 …….. dibayar di muka  Rp xxx           Beban ………                Rp xxx Beban….. …..                 Rp xxx           ……… dibayar di muka Rp xxx
  1. 4.   Pendapatan diterima di muka saat Menerima dicatat sebagai pendapatan
Pendapatan ………         Rp xxx           …… diterima di muka Rp xxx ……… diterima di muka Rp xxx           Pendapatan ………        Rp xxx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar